
Selama pelatihan, peserta dibekali keterampilan praktis mengolah makanan berbahan dasar Ikan yaitu pembuatan Dimsum Ikan dan Sambal jenggelek, dua produk makanan dengan potensi pasar yang menjanjikan. Selain itu, peserta juga menerima paket peralatan memasak berupa wajan dan bumbu dapur, sebagai bentuk dukungan awal untuk memulai usaha kuliner rumahan.
-
Probolinggo, 21 Mei 2025 – Pemerintah Kota Probolinggo terus mendorong kemandirian masyarakat melalui berbagai program pemberdayaan. Salah satunya adalah melalui pelatihan olahan makanan dan minuman yang ditujukan bagi keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Bekerja
sama dengan Kelompok Masyarakat (Pokmas) Rengganis Kelurahan Kebonsari
Kulon, kegiatan pelatihan ini digelar di Pendopo Kecamatan Kanigaran,
Rabu (21/5), dengan mengusung tema:
"Masak Cerdas, Hidup Berkualitas: Inovasi Menu Keluarga dan Peluang
Usaha."
Dalam
sambutannya, Wali Kota Probolinggo, Aminuddin, menyampaikan bahwa
kegiatan ini sejalan dengan komitmen Pemkot dalam meningkatkan kapasitas
ekonomi masyarakat, khususnya penerima bansos, agar mampu lepas dari
ketergantungan bantuan dan membangun usaha mandiri.
"Salah
satu program prioritas kami adalah menggiatkan UMKM dari kalangan penerima
bansos. Harapannya, mereka bisa naik kelas, hidup lebih mandiri, dan tidak
terus bergantung pada bantuan," ujar Aminuddin.
Menurutnya,
pemberdayaan ekonomi melalui pelatihan ini juga ditargetkan untuk menekan
angka kemiskinan hingga menyentuh dua digit—sebuah langkah yang cukup
ambisius, mengingat tidak banyak daerah yang mampu melakukannya.
Selama pelatihan, peserta dibekali keterampilan praktis mengolah makanan berbahan dasar Ikan yaitu pembuatan Dimsum Ikan dan Sambal jenggelek, dua produk makanan dengan potensi pasar yang menjanjikan. Selain itu, peserta juga menerima paket peralatan memasak berupa wajan dan bumbu dapur, sebagai bentuk dukungan awal untuk memulai usaha kuliner rumahan.
Salah
satu peserta, Tatik, mengaku antusias dan mulai menimbang untuk membuka
usaha sendiri.
"Saya
tertarik membuka usaha kuliner, apalagi sudah cukup mengenal produk makanannya.
Semoga ini bisa jadi awal untuk menambah penghasilan keluarga," tuturnya
optimistis.
Pelatihan
ini merupakan bagian dari rangkaian program strategis Pemkot Probolinggo dalam
mengurangi angka kemiskinan secara sistematis, melalui pendekatan inklusif dan
berbasis pemberdayaan ekonomi warga.
Dengan
langkah-langkah nyata seperti ini, Pemkot Probolinggo menunjukkan bahwa bantuan
sosial tidak hanya sekadar pemberian, tetapi juga jembatan menuju kemandirian
dan masa depan yang lebih sejahtera.